SEJARAH MADRASAH
TSANAWIYAH
NU WAHID HASYIM
SALAFIYAH
JEKULO KUDUS
Setelah
berhasil melepaskan diri dari belenggu penjajahan bangsa asing dan merebut
kemerdekaan nasional pada tanggal 17 Agustus 1945 melalui perjuangan dan
pengorbanan yang sangat besar, berat dan mulia oleh segenap bangsa Indonesia,
khususnya umat Islam selanjutnya melalui usaha dan tahapan pembangunan, berbagai kemajuan dan
keberhasilan telah dapat diraih dan dicapai oleh bangsa kita, termasuk di
sector agama dan sector pendidikan.
Satu
fase dalam usaha pembangunan bangsa Indonesia kala itu adalah usaha memajukan
pendidikan, termasuk pendidikan yang berbasis agama Islam. Baik yang
dilaksanakan oleh pemerintah maupun lembaga-lembaga sosial masyarakat dan
lembaga sosial keagamaan, termasuk yang dilakukan oleh jam’iyah Nahdlatul Ulama
sebagai organisasi keagamaan tersebar di Indonesia. Oleh karena itu perlu
disadari, bahwa hanya dengan melalui pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta pembentukan moral bangsa. Khususnya generasi penerus, Insya Allah akan
dapat diwujudkan pembangunan dan pengembangan sumber daya insane yang
berkualitas.
Apabila
kita menengok ke belakang, yaitu pada kurun waktu sekitar decade 1950-an, boleh
dikatakan perkembangan atau kemajuan dan semaraknya kehidupan beragama dan
pendidikan di pendidikan di kalangan masyarakat, belum begitu maju dan
bergairah, seperti sekarang ini. Kabupaten yang memiliki predikat sebagai salah
satu kota kuno atau kota wali atau kota Islam di Jawa dan pusat penyiaran agama, seiring sejarah perkembangan
Islam. Pada waktu itu, tercatat hanya memiliki beberapa buah lembaga pendidikan
berbasis Islam dan pondok pesantren yang dapat dihitung dengan jari tangan.
Berangkat
dari kondisi tersebut telah menggugah dan mendorong almarhum Bapak KH. Hambali
Siraj salah seorang Ulama’ warga Jekulo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus,
kelahiran Kajen Margoyoso Pati, yang meruapkan salah satu dzuriyah dari
Al-Maghfirullah Mbah KH Ahmad Muatamakkin, Kajen Margotoso Pati.
Adapun
silsilah beliau sebagai berikut :
1.
KH. Hambali bin
KH. Siraj bin K. Ishaq bin Sawijah (Ny Masri’ah) binti R. Darum bin Thoyyibah
binti K. Endro Muhammad bin Syekh KH. Ahmad Mutamakkin Kajen Kecamatan
Margoyoso Kabupaten Pati.
2.
KH. Hambali bin
KH. Siraj bin Saimah binti Nadliroh binti Jiroh binti Nyai Alfiyah atau Mbah
Godeg binti Syekh KH. Ahmad Mutamakkin Kejen Kecamatan Margoyoso Kabupaten
Pati.
3.
KH. Hambali bin
KH. Siraj bin Saimah bin R. Ajilah bin Thoharoh binti Nyai Alfiyah atau Mbah
Godeg binti Syekh KH. Ahmad Mutamakkin Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten
Pati.
Beliau
bertekad merintis sekaligus merealisasikan berdirinya sebuah madrasah
Ibtidaiyah Salafiyah Jekulo yang resmi berdiri pada tahun 1374 H/1955 M.
Sebelum
KH. Hambali Siraj pindah tempat (nikah dengan ibu Hj. Badi’ah binti H.
Mawardie) Desa Jekulo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus. Bapak KH. Hambali Siraj
telah merintis atau mendirikan Madrasah Salafiyah di Desa Kajen (Wetan Banon)
Kecamatan Margoyoso Kebupaten Pati bersama-sama dengan KH. Baidlowi Siraj, KH.
Faqihuddin Baidlowi dan murid-muridnya. Setelah KH. Hambali Israj ternyata
pindah tempat tinggal di Desa Jekulo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus, maka
Madrasah Salafiyah tersebut diserahkan kepada Bapak KH. Baidlowi Siraj, KH.
Faqihuddin Baidlowi, pembantu-pembantu dan murid-muridnya. Sekarang Madrasah
Salafiyah di Desa Kajen (Wetan Banon) Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati
berkembang pesat seperti MI Salafiyah, MTs Salafiyah, MA Salafiyah dan Pondok
Pesantren (Putra dan Putri) jumlah murid-muridnya (putra-putri) + 2000 orang.
Melalui
jasa panitia pendiri atau perintis yang di motori oleh beliau dan beberapa
orang pembantu, diantara mereka : KH. Ishaq Hambali, KH. Rahmat (keduanya
adalah putra beliau). Kiranya perlu dicatat pada waktu itu di wilayah jekulo,
belum ada satupun Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiayh dan Madrasah Aliyah
yang membuka atau melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar pada pagi hari.
Beberapa
tahun kemudian MI Salafiyah Jekulo, baru memetik hasil, yaitu setelah banyak
murid yang berhasil lulus, dimana sebagian besar dari para alumni yang kemudian
melanjutkan atau meneruskan pendidikannya di Madrasah Tsanawiyah. Madrasah
Aliyah dan Pondok Pesantren di luar kota Kudus, seperti Pati, Rembang, Jombang
(Jawa Timur) dan lain-lain. Para alumni inilah yang setelah lulus dan
menamatkan pendidikannya, kemudian kembali ke daerah asalnya di Kecamatan
Jekulo, lantas membuka Madrasah di desanya masing-masing, antara lain : di
Dukuh Tambak Jekulo, di Desa Klaling, Gondoharum, Hadipolo, Sadang, Honggosoco,
dan lain-lain.
Dalam
perkembangannya MI yang didirikan oleh Bapak KH. Hambali Siraj tersebut tidak
terleps dari pasang surut, bahkan hamper sempat mengalami stagnasi sejak
kondisi kesehatan beliau mulai pada 15 Desember 1976 mundur, sampai kemudian wafat. Putra sulung
beliau yang diharapkan dapat melanjutkan perjuangan Almarhum, yaitu Bapak KH.
Ishaq Hambali (Jekulo), karena tuntutan keluarga pada saat itu waktunya justru
lebih banyak tersita pada usaha bisnis. Adapun Bapak KH. Ma’shum Rosyidie
(Jekulo), putra menantu Bapak KH. Hambali Siraj (suami Hajjah Siti Masri’ah
binti KH. Hambali Siraj), juga masih sibuk dengan tugasnya sebagai pejabat di
kantor Departemen Agama Kabupaten Kudus.
Kesibukan KH. Ma’shum Rosyidie
antara lain :
a. Mulai
tahun 1969 - 1971, 1971 – 1978 menjadi anggota DPR Kabupaten Kudus dan 1978 –
1982 menjadi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kudus.
b. Mulai
tahun 1969 – 1979 ditunjuk sebagai atau diangkat sebagai dosen luar biasa oleh Dekan
IAIN Ushuluddin Kudus (Bapak KH. Abu Amar Kudus).
c. Mulai
tahun 1985-1994 (selama dua periode) menjadi ketua bagian fatwa MUI Kabupaten
Kudus, tahun 1994 – 2002 dua periode menjadi ketua umum MUI Kabupaten Kudus.
Meskipun
dalam keadaan Bapak KH. Ishaq Hambali lebih banyak tercurah pada usaha bisnis karena tuntutan
keluarga dan Bapak KH. Hambali Siraj dalam kondisi kesehatan yang masih perlu
istirahat. Walaupun demikian Bapak KH. Ma’shum Rosyidie masih sempat mendirikan
(sebagai pendiri) :
1. Madrasah
Tsanawiyah Sultan Agung (dahulu namanya GPAP 4 tahun Sultan Agung) di Desa Jekulo
bersama-sama Bapak Drs. H. Nasichun, Bapak Hasyim, S. Ag., Bapak H. Suadie,
BA., Bapak H. Dahwan dan lain-lain. Dan akhirnya MTs Sultan Agung di pindahkan
dari Desa Jekulo ke Desa Golantepus Mejobo. Mengenai pengurus serta tanggung
jawab diserahkan kepada Bapak H. Suadie, BA., Bapak H. Dahwan dan lain-lain.
Sedang pelajarannya dimulai bertempat (pinjam tempat) di gedung SD III Jekulo
jam 13.000 – 17.30. Kemudian MTs Sultan Agung pindah tempat dari Desa Jekulo ke
Desa Golantepus Mejobo di pondok Bapak K. Ahmadi Golantepus dan akhirnya
tentang pengurus atau dewan guru diserahkan kepada Bapak H. Dahwan, K. Ahmadi,
Bapak H. Sudie, BA Golantepus dan lain-lain.
2. Masih
sempat mendirikan atau sebagai pendiri Madrasah Nurul Ulum Jekulo bersama-sama
Bapak K. Cholil Yasir, Bapak Drs. Nasichun, AS., KH., Halim dan lain-lain. Dan
akhirnya MTs MTs Nurul Ulum Jekulo diserahkan untuk meneruskannya kepada Bapak
K. Cholil Yasir sudah kembali ke Rahmatullah, pelajaran dimulai hari Ahad
Pahing tanggal 04 Januari 1970 bertempat (pinjam tempat) di gedung SD III
Jekulo (sore hari) jam 13.00 – 17.50 (bersama hari dengan mulai dibukanya MTs
Sultan Agung Jekulo).
Untung
keadaan tersebut tidak berlangsung lama, karena beliau berdua (Bapak KH. Ishaq
Hambali dan Bapak KH. Ma’shum Rosyidie) segera tanggap untuk mengambil sikap
dan solusi atas permasalahan yang muncul. Yaitu dalam kapasitasnya sebagai
pengurus Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Jekulo. Kemudian segera dilakukan
pembenahan manajemen sekolah, sekaligus diadakan rintisan pendiri lembaga
pendidikan Madrasah Tsanawiayh Wahid Hasyim Salafiyah sebagai kelanjutan dari
Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah yang sudah pernah berjasa dalam kacamata Jekulo
dan untuk mewujudkan usaha tersebut lalu dibentuk sebuah panitia pendiri atau
perintis Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Salafiyah yang bekerja selama masa
atau periode 1979 – 1982, dengan susunan dan keanggotaan.
Setelah
berhasil melaksanakan rekruitmen tenaga pengajar dan berbagai kesiapan sarana
Dan prasarana, maka segera dilakukan pendaftaran murid baru. Dengan dibukanya
MTs Wahid Hasyim Salafiyah yang baru ini tanggapan dan dukungan yang positif dari
masyarakat tercatat begitu besar, khususnya masyarakat di Kecamatan Jekulo,
terbukti banyak putra-putri mereka dimasukkan di Madrasah MTs Wahid Hasyim
Salafiyah ini, dan Alhamdulillah sejak itu dapat dimulai proses belajar
mengajar.
Adapun
dewan guru yang sangat berjasa dalam awal pengembangan sekolah MTs Wahid Hasyim
Salafiyah Jekulo selama periode Juli 1979 M – 1982 M sendiri :
1.
Rois’am : Bapak KH.
Ishaq Hambali
2.
Kepala Madrasah
: Bapak Ahmad Qomaruddin, BA,
3.
Wakil Kepala
Madrasah : Bapak Hamban Suyuti
4.
Koordinator di
dalam dan luar : Bapak KH. Ma’shum Rosyidie
5.
TU/Perlengkapan
: 1. Bapak Munichan Sy,
3.
Bapak Muh.
Zahid.
Lalu
dibentuk sebuah panitia pendiri perintis Madrasah MTs Wahid Hasyim Salafiyah
Jekulo yang bekerja selama masaperiode 1979 – 1982 seperti berikut :
Madrasah
Tsanawiyah (MTs) Wahid Hasyim Salafiyah telah didirikan oleh panitia pendiri
atau perintisnya pada :
Hari : Senin Kliwon
Tanggal : 07 Rajab 1399 H (tahun Dal) atau
Tanggal : 03 Juni 1979 M.
Dan dimulai
pelajaran pada tanggal :
Hari : Rabu Kliwon
Tanggal : 08 Sya’ban 1399 H (Tahun Dal) atau
Tanggal : 04 Juli 1979 M pada hari (jam 07.00
– 12.55)
Bertempat : di Gedung Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah
(tanah wakaf) di Desa Jekulo
Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus.
Madrasah Tsanawiyah
tersebut didirikan karena :
1.
Merupakan
penerus perjuangan dalam bidang pendidikan dan keterlanjutan pendidikan
kemadrasahan dari Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Jekulo yang dirintis dan
didirikan pada tahun 1374 H (tahun Zak) atau tahun 1955 M oleh Almarhum KH.
Hambali Siraj (asal kelahiran Kajen Margoyoso Pati) salah satu dari
Almaghfirullah Mbah KH. Ahmad Mutamakin Kajen.
2.
Dan karena dalam
tahun tersebut dalam wilayah Kecamatan Jekulo belum ada Madrasah Diniyah,
Ibtidaiyah, dan Tsanawiyah yang dibuka pelajarannya pada waktu pagi hari.
Pengurus
Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Salafiyah Jekulo dan juga sebagai panitia
pendiri atau perntisnya tahun 1979 s/d 1982 M sebagai berikut :
1. Ketua
: Bapak KH. Ishaq Hambali (Jekulo)
2. Wakil
Ketua : Bapak KH. Ma’shum Rosyidie (Jekulo)
3. Penulis
merangkap
Dengan bendahara : Bapak Ahmad
Qomaruddin, BA
(Selang Tanjung Rejo)
4. Pembantu/perlengkapan
: Bapak Munichan, Sy (Jekulo)
Dewan guru MTs
Wahid Hasyim Salafiyah periode tahun 1979 M s/d 1982 M sebagai berikut :
1.
Dewan : Ust. KH.
Ishaq Hambali (Jekulo)
2.
Kepala Madrasah
: Ust. Ahmad Qomaruddin, BA (Tanjung Rejo)
3.
Wakil Kepala
Madrasah : Ust. Hamdan Suyuti (Ngloram)
4.
Guru / tata
usaha : Ust. Munichan, Sy
5.
Guru / Bendahara
: Ust. Cholifah Hambali (Jekulo)
6.
Guru / Wakil
Bendahara : Ust. Umroh Hambali (Jekulo)
7.
Guru : Ust.
Zuani Ahmad, BA (Jekulo)
8.
Guru : Ust. Muh.
Zahid (Jekulo)
9.
Guru : Ust. Drs.
Nasyaruddin (Jekulo)
10.
Guru : Ust.
Halimi (Gondoharum)
11.
Guru : Ust. Drs.
Ni’mah Muhdi (Demaan Kudus)
12.
Guru : Ust. Edi
Sofyan, BA (Gulang Mejobo)
13.
Guru : Ust.
Imron Rosyidi (Gondoharum)
14.
Guru : Ust. Muh.
Rif’an, BA (Mejobo)
15.
Guru : Ust.
Maisaroh (Demaan Kudus)
16.
Guru : Ust.
Ambari (Jekulo)
Menerima
piagam Madrasah yang pertama kali dari kepala Bidang Agama Islam Departemen
Agam Propinsi Jawa Tengah No. IK/3C/516/Pgm/Ts/1988 tanggal 10 Juli 1981 M.
Menerima piagam Madrasah yang kedua kali No. WK/5.C/47/Pgm/Ts/1988 tanggal 27
Januari 1988 M No. Statistik : II/47/7/B. menerima piagam jenjang akreditas
terdaftar dengan No. WK/5.C/003173420/1990 tanggal 24 November 1994 dengan
nomor statistic Madrasah : 21.2.33.19.06.024
tanggal 02 Februari 1995.
Sedangkan
Kepala Madrasah MTs NU Wahid Hasyim Salafiyah diamanatkan oleh :
1.
Ahmad
Qomaruddin, BA tahun 1979 – 1980
2.
KH. Hamdan
Sututhi, tahun 1980 – 1982
3.
K. Ahmad, tahun
1982 – 1999
4.
Moch. Nichan,
Sy, tahun 1999 – 2009
5.
M. Agus Yusrun
Nafi’, S.Ag., M.S.I., tahun 2009 – 2010
6.
Naf'in
Nihayatie, S.Ag., S.Pd, tahun 2010 – sekarang
Dengan
Ketua Pengurus Yayasan :
1.
KH. Ishaq
Hambali, tahun 1979 – 1982
2.
KH. Ma’shum
Rosyidie, (wakil ketua) tahun 1979 – 1982
3.
KH. Ma’shum
Rosyidie, (ketua) tahun 1982 – 2011
4.
DR. KH. Ahmad
Izzuddin, M.Ag, tahun 2011 – sekarang
5.
M. Agus Yusrun
Nafi’, S.Ag., M.S.I (Sekretaris)
Pengurus
MTs Nu Wahid Hasyim semula hanyalah bergerak dalam pendidikan dalam tingkatan
Madrasah Tsanawiyah saja. Sedang lingkungan Desa Jekulo pada saat itu masih
sedikit lembaga pendidikan Madrasah Aliyah, padahal masyarakat sangat membutuhkan
kehadiran Madrasah Aliyah, sebagai langkah-langkah untuk meningkatkan jenjang
pendidikan dari tingkat Madrasah Tsanawiyah ke jenjang pendidikan Madrasah
Aliyah dan untuk mewujudkan program pemerintah.
Kehadiran
Madrasah Aliyah dilingkungan pengurus MTs Wahid Hasyim Salafiyah sangat
dinanti-nati oleh masyarakat Desa Jekulo, karena mereka (masyarakat) tidak
perlu jauh-jauh keluar Desa Jekulo, karena mereka (masyarakat) tidak perlu
jauh-jauh keluar Desa (Daerah) untuk menyekolahkan putra-putri mereka pada
pendidikan tingkat Madrasah Aliyah juga untuk menghilangkan kebodohan,
kemiskinan dan keterbelakangan masyarakat di lingkungan mereka.
Akhirnya dengan
semakin berkembangnya Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Salafiyah dan adanya
dorongan-dorongan uang kuat dari alumni dan
para wali MTs Wahid Hasyim Salafiyah untuk mendirikan Madrasah Aliyah di
lingkungan pengurus Madrasah Tsanwiyah Wahid Hasyim Salafiyah.
By : azizalaziz.blogspot.com